1 PEMBERIAN NEBULIZER
1.1
Pengertian
Suatu tindakan keperawatan dengan
memberikan tindakan penguapan agar lendir lebih encer sehingga lendir lebih
mudah dihisap
1.2
Tujuan
Memberikan
tindakan penguapan agar lebih encer atau untuk pengobatan
1.3
Manfaat
1)
Mengencerkan lendir
2)
Mengurangi distress nafas
1.4
Indikasi
1) Penderita tidak dapat
mengeluarkan secret secara fisiologis
2)
Penderita dengan depresi pernafasan
3)
Penderita sesak dengan penumpukan sekret
1.5
Persiapan
1.5.1
Persiapan alat
1)
PZ 0,9 %
2)
Obat bronkodilator kalau perlu
3)
Nebulizer dengan berbagai bentuk
4)
Sarung tangan steril
5)
Kain penutup mata
1.5.2
Persiapan pasien
Inform consern
1.6
Pelaksanaan
1)
Cuci tangan
2) Memberikan penjelasan
pada klien dan keluarga tentangprosedur nebulizer
3)
Memakai sarung tangan
4)
Posisikan klien sesuai dengan kebutuhan
5) Melakukan penguapan
selama 10-15 menit di saluran jalan nafas
6) Lepas sarung tangan dan
cuci tangan
2 MENGHISAP LENDIR (SUCTION)
2.1 Pengertian
Melaksanakan
pembersihan saluran pernafasan lebih kedalam dengan menggunakan alat penghisap
lendir (sekresi) baik melalui hidung, mulut, maupun trakea
2.2 Tujuan
Saluran pernafasan
bebas dari sumbatan semua kotoran atau lendir sehingga pasien dapat bernafas
secara normal
2.3 Indikasi
1)
Klien dengan retensi sputum
2) Klien dengan respirator
atau endotrakeal tube
3)
Klien dengan trakeostomi
2.4 Kontra indikasi
1)
Klien dengan TIK meningkat
2)
Klien dengan odema paru
2.5 Persiapan
2.5.1
Persiapan alat
1)
Mesin penghisap lendir
2)
Selang penghisap lendir
·
Neonatus
6-8 Fr
·
Bayi sampai 6 bulan 6-8
Fr
·
18
bulan
8-10 Fr
·
24
bulan
10 Fr
·
2-4
tahun
10-12 Fr
·
4-7 tahun
12 Fr
·
7-10
tahun
12 Fr
·
10-12
tahun
14 Fr
·
Dewasa
12-16 Fr
3) Air steril dan PZ dalam
tempatnya
4)
Pinset anatomi untuk memegang selang
5) Spatel atau sudip lidah
yang terbungkus kasa
6)
Sarung tangan
7)
Pengalas
2.5.2
Persiapan pasien
1) Bila
sadar dan reflek gag berfungsi, baringkan klien pada posisi semi fowler dengan
kepala miring ke satu sisi untuk penghisapan oral. Baringkan klien pada posisi
fowler dengan leher ekstensi untuk penghisapan nasal
2) Bila
tidak sadar, baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pada anda untuk
penghisapan oral atau nasal
2.6 Pelaksanaan
2.6.1 Siapkan peralatan di samping tempat
tidur
2.6.2
Cuci tangan
2.6.3 Berikan penjelasan pada klien dan keluarganya
2.6.4 Tempatkan handuk pada bantal atau di bawah
dagu klien
2.6.5 Berikan oksigen terlebih dahulu sebelum
dilakukan suction
2.6.6 Tuangkan air steril atau normal salin ke
dalam wadah yang steril
2.6.7 Gunakan tangan yang telah
memakai sarung tangan, sambungkan kateter ke mesin penghisap
2.6.8 Basahi ujung keteter dengan
larutan steril, pasang penghisap dengan ujungnya terletak dalam larutan
2.6.9
Penghisapan :
1)
Orofaringeal:
Dengan perlahan masukkan kateter ke dalam mulut klien dan
arahkan ke orofaring. Jangan lakukan penghisapan selama pemasangan
Nasofaringeal:
Dengan perlahan masukkan kateter ke salah satu lubang
hidung. Arahkan ke arah medial sepanjang dasar rongga hidung. Jangan dorong
paksa kateter, dan jangan lakukan penghisapan selama pemasangan.
2)
Sumber port
penghisap dengan ibu jari. Dengan perlahan rotasi kateter saat anda menariknya.
Keseluruhan prosedur tidak boleh
lebih dari 15 detik.
3) Bilas
kateter denagn larutan steril dengan meletakkannya dalam larutan dan lakukan
penghisapan
4) Bila
klien tidak mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik
sebelum memasukkan ulang kateter
5) Bila
klien mampu minta klien untuk bernafas dalam dan batuk diantara penghisapan
6) Hisap
secret pada mulut atau di bawah lidah setelah penghisapan orofaring atau
nasofaring
7) Buang
kateter dengan membungkusnya dalam tangan anda yang menggunakan sarung tangan
dan lepaskan sarung tangan untuk membungkus kateter
8)
Cuci tangan
9)
Catat jumlah, konsistensi, warna, dan bau secret serta respon klien terhadap
prosedur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar